Hari hari ini menjadi hari yang benar-benar membuat saya berpikir. sepertinya banyak hal yang dibukakan dalam pikiran saya. dimulai dari motivasi yang salah yang berujung kesadaran bahwa kehendak Tuhan yang tidak mengenal kebetulan. ini dimulai sepulang mengikuti Kamp Kepemimpinan Indonesia Timur 2012. awalnya dari seorang teman yang meminta untuk dibuatkan video opening kamp yang dari awalnya sebenarnya tidak tertarik tetapi antara ada belas kasihan dan tidak akhirnya saya memutuskan untuk mengerjakan video tersebut yang benar-benar sangat menyita waktu. butuh 2 minggu untuk penuh untuk menyimak tutorial dari videocopilot.net dan pada akhirnya videonya pun bisa selesai dan banyak orang yang senang dengan video tersebut.
berawal dari motivasi yang salah? ya, memang benar awalnya ada motivasi yang salah dibalik pembuatan video tersebut. tapi toh akhirnya dari motivasi yang salah tersebut Tuhan membawa saya ke pertanyaan pertanyaan yang benar-benar membuat saya banyak berpikir. Jujur saja sebenarnya dari saya belum qualified buat ikut kamp tersebut yah berhubung saya sudah tidak memiliki kelompok kecil lagi dan ditambah lagi butuh banyak persiapan materi buat peserta yang disiapkan sekitar 6 bulan lebih tapi dengan jadi voluntir dadakan saya bisa ikut tanpa memenuhi syarat-syarat yang diberlakukan sekaligus bisa liburan gratis dan cuci mata pula, hahaha dan walaupun juga dikarenakan ada dorongan dan kecaman dari sobat lama yang lupa Mr. Jack a.k.a K' Jacky Palupessy :) . yah maap kalo motivasinya benar-benar tidak bagus dan salah. tapi berangkat dari motivasi ini Tuhan membawa saya dengan banyak penantangan untuk kembali fight dalam pelayanan.
selama kegiatan berlangsung saya tidak banyak mengikuti sesi demi sesi yang berjalan yah berhubung status waktu itu hanya jadi voluntir jadi hanya bisa melongok dari belakang dan membantu menangani hal-hal teknis selama acara berlangsung, tapi saya menikmatinya walaupun ada sedikit kekesalan dan penyesalan waktu itu.
"dipulihkan untuk memulihkan dunia" itulah tema dari kamp ini. pertama dengar tema ini sontak dalam pikiran saya ada pertanyaan sudahkah saya benar-benar dipulihkan? tanpa saya sadari ternyata inilah salah satu penyebab yang mendorong saya untuk mengikuti kamp ini sekaligus mengerjakan video ini. salah satu sesi yang seolah-olah "membangunkan" saya yaitu waktu sesi pemulihan diri dimana waktu itu sedang dibahas tentang pertobatan. pertobatan itu bertahap dari pertobatan intelektual, pertobatan emosional dan pertobatan volisional. selama pembicara menyampaikan materi ini saya merasa sepertinya saya hanya sedang berdua dengan si pembicara dan saya hanya bisa bicara dalam hati "itu saya, saya tuh orangnya kayak gitu, nyinggung nih pembicaranya, widih daleeeeem benneeeeeer". setelah selesai saya terus merenungkan tentang pertobatan tadi, ternyata selama ini pertobatan saya belum sampai pada pertobatan volisional dimana pertobatan yang sudah benar-benar menyerahkan kehendak saya sepenuhnya kepada Tuhan. hal ini pun mengingatkan kembali dengan doa saya yang dulu "... terserah Tuhan mau apa-apain saya, semua hak dan kehendak saya, saya serahkan sama Tuhan..." dan sekaligus dengan doa bapa kami "...jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga...". rasanya betul-betul luluh waktu mengingat hal ini dan sampai tidak bisa ngomong apa-apa.
salah satu sesi yang cukup menarik di kamp ini waktu sesi family time. dimana sesi ini adalah sesi bagi peserta untuk berkumpul dengan keluarganya (keluarganya dibentuk panitia dipimpin oma opa dari staff yang sudah dipulihkan dan mama papa dari peserta) pada sesi ini peserta dibuat benar-benar seperti dalam situasi keluarga, makan bersama, saling melayani, bercanda, bermain, sharing dll. saya sempat mengikuti sesi ini setelah menerima ajakan dari opa Jack untuk bergabung dengan keluarganya.sebelumnya selama kegiatan peserta disuruh untuk terus memegang batu yang diberikan panitia, ternyata batu tersebut diumpamakan sebagai kepahitan. walaupun tidak membawa batu tersebut saya sangat yakin mereka yang terus membawa batu tersebut pasti bertanya-tanya dalam hati "...buat apa batu yang merempongkan ini harus dibawa kemana-mana...". ada benarnya juga sewaktu kita menyimpan kepahitan bagi orang lain kita seperti sedang membawa "batu yang merempongkan" hanya menyusahkan kita dan tidak memberikan manfaat. waktu itu jam 9 malam saya bergabung dengan keluarganya si opa jack dan kemudian diperkenalkan dengan keluarganya sebagai anak yang dipungut ditepi jalan -___-". sesi pun dimulai dan waktu itu semua anggota keluarga wajib membuat semacam barchart untuk menggambarkan bagaimana hubungan kita dengan orang-orang yang dekat dengan kita, wow ternyata semua anggota keluarga menggambarkan ada hubungan yang tidak baik dalam keluarga nyata mereka termasuk saya. hal inilah yang membukakan saya tentang semua akar permasalahan dalam hidup saya ternyata beginilah saya. setelah menggambar status hubungan semua peserta digilir untuk menceritakan gambar yang mereka buat tersebut. everyone had to get naked on that moment! semuanya wajib terbuka waktu itu! terkecuali saya yang dilewatkan dan ada satu anggota keluarga yang berbisik "...wah, mereka semua berani menceritakan tentang kehidupan mereka..." yah dalam hati saya menjawab "yah, emang harus begitu, keterbukaan ialah awal pemulihan". pada akhirnya semua anggota keluarga berdoa dan menyerahkan batu yang mereka bawa ke bawah salib yang ada dan yang menarik anggota keluarga yang tadi justru tidak mau menyerahkan batu tersebut sepertinya ada sesuatu yang sangat susah dilepaskan yang walaupun pada akhirnya ia menyerahkan batu itu juga dan kemudian dikonselingkan setelah sesi itu.
ada peristiwa lucu waktu kamp ini, waktu itu lagi sesi retreat of silent (sesi dimana semuanya berdiam diri dan merenungkan seolah menunggu Tuhan berbicara) salah seorang peserta tertangkap kameraku sedang tertidur pada waktu sesi ini.semuanya tertawa waktu melihat fotonya ditanyangkan diakhir acara. hahaha. oya selama sesi ini saya sempat membaca salah satu buku yang berjudul "becoming a contagious christian" dan buku ini benar-benar menarik saya untuk membacanya dan membuat saya harus merogoh kocek Rp. 30.000 yah itung-itung harga ini tidak sebanding dengan isinya. di lain kesempatan saya akan coba untuk men sharingkan apa yang saya dapat dari buku ini.
sebenarnya masih banyak lagi cerita di balik KKIT 2012 yang saya dapat. yah mungkin inilah diantaranya selain cerita tentang waktu ada yang minta saya jadi staff multimedia perkantas (kalo yang ini no comment dulu, bikin merinding sih.. hihihi) trus cerita tentang mereka yang cinlok dilokasi kamp LOL. kalo kamu gimana? :)